Mahasiswi STAIN Jember Jurusan Dakwah Prodi Tafsir Hadits
snf.dila@gmail.com
snf.dila@gmail.com
Seandainya Anda berada di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Jember, tepatnya di ruang 21 jurusan Dakwah Program Studi Tafsir Hadits
(Prodi TH), Anda akan terheran-heran mendengar pengumuman yang
disampaikan salah satu dosen jurusan Dakwah STAIN Jember. Pak Furqon,
begitu panggilannya, mengumumkan bahwa Selasa (20/03) perkuliahan untuk
prodi TH diliburkan. Akan tetapi semua mahasiswa prodi TH wajib
mengikuti seminar.
Kami, mahasiswa sesama prodi TH pun saling berpandangan. Saking
pentingnya seminar itu, mungkin, sampai-sampai kuliah diliburkan, pikir
saya waktu itu.
Dan Selasa (20/03), pukul 08.30 WIB, mahasiswa prodi TH, memasuki
ruang rapat VIP yang berada di belakang akademik STAIN Jember. Tidak
lama berselang, para pemateri yang terhimpun sebagai peserta Program
Kaderisasi Ulama (PKU) Gontor menempati kursi yang telah disediakan.
Dalam seminar sehari yang bertema Tantangan Studi Alquran dan Hadits
dari Hermeneutika hingga Inkar al-Sunnah itu, peserta PKU yang
berjumlah lima orang mulai menyampaikan materi.
Pemateri pertama, Asep Setiawan memaparkan makalah
Kritik atas Metodologi Hermeneutika
Alquran “Mazhab Yogya” dalam Studi Alquran. Pemateri kedua, Muhammad Kholid Thohiri memaparkan makalahnya berjudul Paradigma dan Metodologi Studi Islam di PTAIN (Studi Analitis-Kritis). Pemateri ketiga, Moh Muzayyin memaparkan ‘Kritik Konsep Tanzil Nasr Hamid Abu Zayd dan Implikasi terhadap Status Alquran’. Pemateri keempat, Taufik Apandi memaparkan makalah Kritik atas Kesalahpahaman Feminis terhadap Mufassir dan Metodologi Penafsirannya’ da pemateri terakhir, Dasram Effendi menyodorkan ‘Gerakan Inkar Sunnah dari Dulu hingga Sekarang’.
Alquran “Mazhab Yogya” dalam Studi Alquran. Pemateri kedua, Muhammad Kholid Thohiri memaparkan makalahnya berjudul Paradigma dan Metodologi Studi Islam di PTAIN (Studi Analitis-Kritis). Pemateri ketiga, Moh Muzayyin memaparkan ‘Kritik Konsep Tanzil Nasr Hamid Abu Zayd dan Implikasi terhadap Status Alquran’. Pemateri keempat, Taufik Apandi memaparkan makalah Kritik atas Kesalahpahaman Feminis terhadap Mufassir dan Metodologi Penafsirannya’ da pemateri terakhir, Dasram Effendi menyodorkan ‘Gerakan Inkar Sunnah dari Dulu hingga Sekarang’.
Memang dalam setiap judul makalah terkesan mengkritisi wacana dunia
Islam yang dipelopori para pemikir barat, namun tidak begitu
kenyataannya. Seperti yang dijelaskan Taufik Apandi, bahwa diangkatnya
judul-judul tersebut sekadar memberi wawasan tentang Islam secara
tekstual. “Kami (peserta PKU) hanya mengkritisi pemikiran-pemikiran
mereka (orang barat) melalui Alquran, Hadits, Ijma’, dan Qiyas,”
ungkapnya dalam sesi tanya jawab.
Tepat pukul 13.15 WIB seminar sehari yang diselenggarakan Institut
Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor bekerjasama dengan Majelis Ulama
Indonesia (MUI) itu ditutup dengan pemberian cindera mata dari
perwakilan peserta PKU kepada Ketua Prodi Tafsir Hadits STAIN Jember, H
Mawardi Abdullah, Lc MAg.
Sumber: http://www.surya.co.id
No comments:
Post a Comment
Sobat,..lg belajar nulis,.mohon masukan dan komentarnya ya...makasih..