Friday, April 6, 2012

Who am I?

        "Kang Asep", itulah sapaan akrabnya. Alhamdulillah, dengan izin-Nya, di hari pertama bulan Maret 2011, ia berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan sarjananya di Perguruan Tinggi Islam ternama di kota gudeg, Yogyakarta, dengan predikat cumlaude. Tugas Akhirnya tentang Pluralisme Agama dalam Perspektif Al-Qur'an pun direkomendasikan untuk diterbitkan (mungkin karena pada saat itu wacana Pluralisme Agama sedang genjar). Di samping itu, karena ia termasuk mahasiswa jurusan Tafsir Hadis Program Khusus (diselenggarakan atas kerjasama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan Pendi Pontren Depertemen Agama [sekarang Kementrian Agama]) atau dikenal dengan Mahasiswa PBSB (Program Beasiswa Santri Berprestasi), ia pun diwajibkan untuk menuntut ilmu di Ma'had 'Ali PonPes Aji Mahasiswa Al-Muhsin Krapyak, asuhan KH. Drs. Muhadi Zainuddin, Lc. MA. Selang beberapa minggu setelah kelulusannya dari Kampus Putih itu, ia pun segera mempertahankan Tugas Akhirnya di Ma'had 'Ali Krapyak tersebut. Ia dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar "Lc" di bulan Mei 2011.
          Kang Asep, yang memiliki nama lengkap Asep Setiawan ini, turun ke dunia fana pada hari Senin tanggal 8 September 1989. Setelah menang dalam peperangan melawan bermiliar-miliar saingannya, tidak lama kemudian,
ia ditugaskan sebagai seorang khalifah (pemimpin) lewat tanah kelahirannya di sebuah desa kecil, di kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Uthlubul 'ilma minal mahdi ilal lahdi: "Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahad", barangkali karena kedua orang tuanya terinspirasi dari sabda Rasulullah saw. tersebut, maka semenjak kecil ia kemudian disekolahkan di Darul Athfal  Cokroaminoto 1 (TK) di kampungnya, lulus tahun 1994. Karena baru bisa bermain, menggambar dan menyanyi, maka pendidikannya pun diteruskan di Madrasah Ibtidaiyyah pada yayasan yang sama. Sejak di sekolah dasar, prestasi akademiknya sudah mulai kelihatan, dari kelas 1 hingga kelas 6, ia selalu meraih peringkat pertama dan sesekali mendapat peringkat ke-2 dan ke-3 saat ia sedang malas ( Cecep juga manusia, "Cecep" panggilan akrab teman-temannya di SD).
            Setelah lulus MI pada tahun 2000 dengan nilai terbaik di sekolahnya, ia pun tidak ingin seperti sebagian teman-temannya yang mencukupkan pendidikannya hanya sampai SD dan langsung mengembara ke Ibu Kota. "Wawan", begitulah sapaan akrab dikampungnya, ingin lebih banyak melahap buku-buku pelajaran di bangku sekolah. Akhirnya, ia pun melanjutkan jenjang pendidikannya ke SLTP N 2 Wanadadi. Kalau di SD, pergaulannya hanya terbatas dengan teman dikampungnya, di SMP, Asep banyak bersahabat dengan teman-temannya dari lain kecamatan di kabupatennya. Banyak hal baru yang ia temui, to be continue....            

 








.

No comments:

Post a Comment

Sobat,..lg belajar nulis,.mohon masukan dan komentarnya ya...makasih..